Rabu, 01 Februari 2017

STRATEGI BELAJAR SUKSES


Hallo teman-temanku, aku ingin berbagi tips nih dengan kalian. Ada sesuatu yang harus dibagikan dengn kalian, tentunya berguna banget. Setelah aku membaca buku yang berjudul “...........” (opssst maaf ya judul bukunya dirahasiakan, biar aku dan tuhan yang tahu. wkwkwkwkwk). :)


Nah ini dia yang ingin aku bagikan dengan kalian:

STRATEGI BELAJAR SUKSES

Belajar, belajar, belajar, itulah yang setiap hari kita lakukan selama kita masih bernafas. Belajar itu tidak terbatas dengan usia, waktu, tempat, dan dari siapa sumbernya, dengan belajar menjadikan kita cerdas (intelektual, spiritual, dan emosional). Selain itu, yang tadinya tidak tahu jadi tahu, yang tadinya tidak mengerti jadi mengerti.
Sepertinya kalian sudah tidak sabar ingin tahu apa saja strategi belajar sukses yang ingin aku bagikan tadi. Yoooo mulai saja yang pertama:
1.    Belajar Efisien
Survei yang dilakukan terhadap orang-orang yang berhasil membuktikan bahwa mereka memiliki kebiasaan “belajar” kapan saja, di mana saja, dan dari siapa saja. Selain membaca buku, majalah, koran dll. Ternyata mereka menggunakan waktu menunggu, waktu makan siang, waktu istirahat, ketika berkendara digunakan untuk menambah ilmu. Meraka juga menggunakan waktu untuk melakukan observasi lapangan mengenai berbagai hal di sekitar mereka. Mereka juga memperoleh ilmu dari hasil diskusi bersama rekan kerja, teman sejawat, guru, bawahan, atasan, bahkan dari anak kecil sekalipun. Mereka juga sering menyempatkan diri menghadiri seminar, workshop, ataupun pelatihan singkat.
Apakah kamu sudah seperti mereka?

2.    Belajar Efektif
Seperti juga kepribadian, setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda, ada yang lebih mudah belajar melalui audio, ada yang mudah menyerap informasi dari visual, bahkan dari pengamatan gerakan. Gaya belajar juga dihubungkan dengan waktu. Ada yang lebih mudah belajar pada pagi atau siang hari, sore, bahkan ada yang lebih mudah belajar pada malam hari. Tapi yang terpenting adalah mengenali gaya belajar kita. Misalnya yang suka belajar pada malam hari dan cenderung lebih menyerap informasi dalam bentuk visual. Mudah banget caranya. Kamu bisa belajar serius dengan menggunakan infut informasi yang kita terima dengan cara menggambarkan informasi yuang kita baca dengan diagram, simbol-simbol, flowchart, dan grafik yang dapat mempermudah pemahaman kita dalam menyerap informasi.
Hayooo, apakah kamu mau mencobanya?

3.    Belajar Bijak
Pengalaman (terutama kegagalan, kesuksesan, dan kesalahan) adalah guru yang terbaik. Jadi jangan pernah melewatkan kegagalan yang kita alami, kesuksesan yang kita raih, dan kesalahan yang pernah kita lakukan tanpa memetik pengalaman dari hal-hal tersebut. Rugi bangetz keleezzzzz. Tetapi waktu untuk belajar dari sebuah pengalaman sangatlah terbatas. Yang kita lakukan adalah mengefektifkan waktu dengan sebaik-baiknya. Untuk itu, kita harus belajar bijak dan cerdas. Seperti halnya kita tidak hanya belajar dari pengalaman diri sendiri saja tapi belajarlah dari pengalaman orang lain. Banyak cara yang bisa kita lakukan yakni, diskusi dengan tokoh atau dengan siapaun yang akan memberikan pengalamannya kepada kita. Bisa juga dengan cara membaca biografi orang-orang sukses. Dari artikel/ buku biografi, kita akan menemukan ratusan  bahkan rubuan halaman dari buku yang kita baca yang tentunya akan memberikan manfaat  dan memetik pengalaman berpuluh-puluh tahun dari orang-orang yang hidupnya dibukukan. Cara lain yakni membaca hasil survey di bidang-bidang yang kita minati. Dengan belajar dari orang lain kita akan melipatgandakan pengetahuan yang kita dapatkan, yaitu pengetahuan dan pengalaman kita sendiri ditambah pengetahuan/ pengalaman orang lain.
Yuk mulai dari sekarang belajar dengan bijak!

Di dunia yang bergerak cepat, banyak perubahan yang terjadi. Untuk mengendalikan perubahan itu, kita perlu belajar. Tanpa belajar kita takan mampu mengejar perubahan tersebut. Dengan belajar pun, jika tidak dilakukan dengan kecepatan yang sesuai dengan kecepatan perubahan, belum tentu kita dapat bertahan. Jadi, belajar itu suatu keharusan, tetapi yang diperlukan adalah belajar sukses, yaitu belajar dengan menerapkan strategi belajar efesien, efektif, dan bijak.

SEMOGA BERMANFAAT !!!!

Selasa, 09 Desember 2014

Tips Meningkatkan Kecerdasan Otak Kita



TIPS MENINGKATKAN KECERDASAN OTAK KITA



Otak merupakan pusat kontrol yang mengendalikan tubuh kita. Otaklah yang menetukan bagaimana cara kita berpikir dan berinteraksi dengan orang lain. Mengoptimalkan fungsi otak adalah suatu keharusan jika kita ingin mengeluarkan potensi diri semaksimal mungkin. Dengan melatih otak kita, akan terbentuk suatu saraf baru yang dapat melindungi terhadap gejala demensia (kepikunan). Ingin tahu bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk mencerdaskan otak kita? Berikut tipsnya.

1.      Membaca


Membaca dapat melenturkan otot-otot otak, membantu meningkatkan konsentrasi dan melatih otak sehingga dapat menunda rimbulnya demensia.

2.      Mengaktifkan Kedua Tangan

Lakukanlah pekerjaan atau tugas dengan tangan non-dominan. Jika biasanya dominan menggunakan tangan kanan maka gunakakanlah tangan kiri dan sebaliknya.

3.      Belajar Bahasa Asing


Penggunaan bahasa dapat meningkatkan suplai darah ke otak untuk menjaga kesehatan kondisi saraf.

4.      Mengubah Rutinitas


Mengubah rutinitas dan pola hidup baru dapat mengaktifkan kondisi otak yang sebelumnya tidak aktif.

5.      Latihan Fisik



Latihan fisik dapat meningkatkan kesehatan otak, meningkatkan perhatian, penalaran, dan memori. Misalnya olahraga lari, sel-sel tubuh yang diaktifkan dengan berolahraga lari akan menransfer zat-zat molekul yang membuar saraf-saraf baru dan jaringan di otak, sehingga membuat seseorang memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik.

6.      Hidup Sosial


Otak yang dilatih dengan menjalani kehiduapn sosial kiat, misalnya dengan mengunjungi teman dan berinteraksi dan orang lain. Jaringan sosial dapat memberikan perlindungan terhadap gejala klinis penyakit alzheimer.



7.      Menikmati Musik


Selain mendengarkan musik dan memaoinkan instrumen musik, para ahli juga merekomendasikan untuk mengaktifkan dua indra sekaligus seperti mendengarkan musik dan mencium bunga.

8.      Bermain Puzzle atau Teka-teki Silang


Puzzle  dan teka-teki silang, tebak kata dapat melait otak khususnya oatk kiri sehingga otak akan tetap aktif.

9.      Bermain Permainan Strategi


Permainann strategi seperti catur, monopoli, atau game komputer lainnya, akan menggunakan otak kanan yang dapat membantu orang untuk berpikir kreatif.

10.  Mencari Hobi Baru


Tentang otak untuk belajar keterampilan baru atau hal-hal yang belum pernah kita lakukan sebelumnya. Temukan sesuatu yang baru yang dapat menarik untuk dapat menjaga otak agar lebih baik.

Kecerdasan



Kecerdasan Intelektual (Intellectual Quotient),
Kecerdasan Spiritual (Spiritual Quotient),
dan Kecerdasan Emosional (Emotional Quotient)

Perlu Anda ketahui bahwa manusia itu dianugrahi beberapa kecerdasan oleh sang pencipta. Kecerdasan itu di antaranya: kecerdasan intelektual (intellectual quotient), kecerdasan spiritual (spiritual quotient), dan kecerdasan emosional (emotional quotient).
Kecerdasan intelektual (intellectual quotient) adalah ukuran kemampuan intelektual, analisis, logika, dan rasio seseorang. Intellectual quotient merupakan kecerdasan otak untuk menerima, menyimpan, dan mengolah informasi menjadi fakta. Kecerdasan spiritual (spiritual quotient) adalah kemampun seseorang untuk mengerti dan memberi makna tentang apa yang dihadapi dalam kehidupan, sehingga seseorang akan memiliki fleksibilitas dalam menghadapi permasalahan di masyarakat.
Apabila kita dapat memahami apa saja keterkaitan ketiga kecerdasan tersebut? Berikut saya paparkan agar Anda sebagai pembaca dapat memahaminya lebih mendalam.


Seseorang yang mengalami kebermaknaan (spiritual quotient) yang tinggi mampu menyadarkan jiwa sepenuhnya berdasarkan makna yang diperoleh sehingga ketenangan hati akan muncul. Jika hati tenang emotional quotient akan memberikan sinyal untuk menurunkan kerja simpatis menjadi parasimpatis. Jika seseorang sudah tenang karena aliran darah teratur, maka seseorang akan berpikir secara optimal intellectual quotient sehingga lebih cepat mengambil keputusan. Manajemen diri untuk mengolah hati tidak cukup dengan intellectual quotient dan emotional quotient saja, tetapi emotional quotient juga sangat berperan dalam diri manusia sebagai pembimbing kecerdasan lain.
Orang sukses tidak hanya cukup dengan kecerdasan intelektual akan tetapi perlu kecerdasan emosional agar merasa gembira, dapat bekerja untuk orang lain, memiliki motivasi kerja, dan bertanggung jawab. Selain itu, kecerdasan spiritual juga diperlukan agar merasa bertaQuotientwa, berbakti, mengabdi secar tulus, luhur, dan tanpa pamrih.
Selain keterkaitan keriga kecerdasan yang telah saya paaprkan, berikut ini saya akan berbagi tips-tips untuk meningkatkan kecerdasan intellectual quotient, spiritual quotient, dan emotional quotient.
Tips untuk meningkatkan kecerdasan intelektual (intellectual quotient) di antaranya:
1.      Makan secara teratur, serta makan makanan yang banyak mengandung banyak nutrisi untuk kesehatan tubuh kita;
2.      Istirahat yang cukup;
3.      Motivasi diri untuk selalu optimis dan hilangkan rasa malas;
4.      Selalu berpikir positif;
5.      Kembangkan keterampilan otank dengan puzzle, tebak kata, teka teki silang, dll;
6.      Batasi waktu yang tidak berguna misalnya bermain secara berlebih.

Tips untuk meningkatkan kecerdasan spiritual (spiritual quotient) di antaranya:
1.      Seringlah melakukan wawas diri (introspeksi) dan perenuangan mengenai diri sendiri, kaitkan dengan hubungan dengan orang lain, serta peristiwa yang telah terjadi;
2.      Kenali tujuan, tanggung jawab, dan kewajiban hidup kita;
3.      Timbulkan kepedulian, kasih sayang, dan kedamaian;
4.      Ambil hikmah dariu segala perubahan di dalam kehidupan sebagai jalan untuk meningkatkan mutu kehidupan;
5.      Kembangkan tim kerja dan kemitraan yang saling asah-asih-asuh;
6.      Belajar mempunyai rasa rendah hati di hadapan Tuhan dan sesama manusia.

Tips meningkatkan kecerdasan emosional (emotional quotient) di antaranya:
1.      Pahami dan rasakan pemahaman diri sendiri;
2.      Selalu mendidik diri agar dpat bertahan dalam situasi sulit;
3.      Hadapi dunia luar tanpa rasa takut;
4.      Berusaha untuk memecahkan masalah sendiri;
5.      Tumbuhkan rasa percaya diri dan kemampuan untuk bangkit dari semua kegagalan;
6.      Tanamkan rasa hormat kepada orang lain, kerja sama, dan semangat kerja tim;
7.      Jangan menilai dan mengubah perasaaan terlalu cepat (berpikir matang);
8.      Hubungkan perasaan dengan pikiran.